CoPasLicious

CoPasLicious dan CPL-overs CInta Indonesia. CoPasLicious adalah blog ramah lingkungan.

CoPas Licious

CoPas bukanlah hal yang salah selama menyertakan sumbernya tanpa mengclaim menjadi kepunyaan sendiri.

Event Slider

Team CoPasLicious turut bergembira akan datangnya Natal.

Event Slider

Team CoPasLicious Mengucapkan Happy New Year 2013! New Year, New Hope.

CoPasLicious

CoPasLicious.Blogspot.Com

Tampilkan postingan dengan label Budidaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budidaya. Tampilkan semua postingan

Jumat, 21 Desember 2012

Teknik dan Tatacara Budidaya Ikan Lele

Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal - Budidaya lele adalah salah satu bisnis yang cukup menjanjikan. Betapa tidak permintaan pasar akan ketersediaan ikan lele semakin besar dari tahun ke tahun. Dalam hal ini ikan lele yang paling mudah dibudidayakan adalah ikan lele dumbo. Selain memiliki tekstur daging yang renyah sehingga diminati banyak orang, ikan lele dumbo juga merupakan jenis lele yang cepat besar, dan dalam perawatannya juga sangat mudah dilakukan.

ikan lele

Meski kondisi air tempat memelihara ikan lele dumbo tidak terlalu bersih, tetapi ikan ini terbukti dapat bertahan hidup dan berkembang dengan baik. Oleh sebab itu memelihara ikan lele di kolam terpal juga sangat layak dilakukan.

Dengan membudidayakan iklan lele melalui terpal, maka salah satu keuntungan yang bisa didapatkan adalah usaha ini dapat dijalankan meski modal yang tersedia tidak terlalu besar.

Dalam budidaya ikan lele di kolam terpal dapat dijalani dengan dua tujuan, yaitu sebagai pembibitan dan juga sebagai konsumsi. Bila kita memilih budidaya ikan lele sebagai pembibitan juga merupakan pilihan yang sangat tepat, sebab kebutuhkan akan bibit ikan lele juga selalu semakin meningkat setiap saat. Selain itu budidaya ikan lele dengan tujuan konsumsi juga merupakan pilihan yang tidak salah, sebab kebutuhan akan ikan lele untuk bahan konsumsi juga semakin hari semakin meningkat pula.

Budidaya Iklan Lele Untuk Pembibitan


Hal yang perlu diketahui bila ingin membudidayakan ikan lele, khusus pada bidang pembibitan adalah saat pemijahan dan penetesan telur lele. Setelah menetas bibit ikan lele dapat dijual kepada peternak lain untuk dibesarkan atau dipelihari kembali hingga besar. Karena bibit lele langsung bisa dijual ketika menetas, sehingga merupakan salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan.

Penyediaan bibit ikan lele dengan ukuran 2-3 cm dapat tercapai ketika usia penetasan sudah mencapai sebulan. Umumnya pemeliharaan bibit dilakukan di kolom berlumpur atau sawah yang memerlukan lahan yang relatif lebih luas. Tetapi pemeliharaan bibit ikan lele juga sebenarnya bisa dilakukan di kolam terpal, meski hal ini tidak bisa dilukan dalam jumlah polulasi bibit yang terlalu besar. Agar bibit ikan lele cepat besar ketika memiliharanya pada kolam terpal, maka hal yang harus dilakukan adalah memberikan makanan berupa pelet yang cukup setiap harinya.

Untuk menjadikan bibit ikan lele hingga ukuran 5-7 cm, maka perlu waktu hingga 2 bulan. Setelah bibit mencapai ukuran ini, maka sejatinya sudah bisa dijual sebagai bibit yang mendatangkan profit bagi peternak.

Budidaya Ikan Lele Untuk Konsumsi


Lele untuk keperluan konsumsi dapat dipelihara ketika mencapai ukuran 5-7 cm. Ukuran bibit yang lebih besar, akan lebih baik pula untuk dibudidayakan. Agar panen berlangsung dengan cepat, yaitu sekitar 3-4 bulan masa budidaya, maka ikan harus diberi makanan ekstra dan optimal. Budidaya ikan lele untuk konsumsi dinilai cukup mudah, sebab ikan dengan ukuran lebih besar akan lebih tahan terhadap penyakit.

Persiapan Pembuatan Kolam Terpal

Hal yang paling utama dilakukan ketika ingin membudidayakan ikan lele untuk tujuan konsumsi adalah mempersiapakan tempat budidaya. Dalam hal ini dilakukan di kolam terpal, sehingga pembuatan kolam terpal adalah hal yang paling penting untuk dilakukan.

Dalam persiapan kolam terpal dibutuhkan material berupa terpal dan persiapan perangkat pendukung lainnya. Untuk 100 ekor ikan lele, maka kolam yang harus dipersiapkan adalah dengan ukuran 2 x 1x 0.6 meter. Pembuatan kolam bisa dilakukan dengan menggali tanah dan kemudian diberi terpal atau dengan membuat rangka dari kayu dan kemudian diberi terpal. Cara menggali tanah yang kemudian diberi terpal adalah cara yang paling tepat karena akan membuat kondisi terpal lebih tahan lama.

Pemeliharaan Ikan Lele

Kolam terpal yang sudah tersedia, kemudian diisi dengan air yang tidak terlalu dalam terlebih dahulu. Untuk bibit ikan lele yang berukuran 5-7 cm bisi diisi dengan air 40 cm. Hal ini dilakukan agar anakan ikan tidak merasa capek naik turun dari dasar kolam untuk mengambil oksigen. Seiring dengan pertambahan usia dan juga ukuran tubuh ikan lele, maka kedalaman air kolam juga bisa dilakukan. Perlu disediakan pula rumpon atau pelindu untuk lele. Karena lele merupakan ikan yang senang bersembunyi di daerah tertutup.

Pemberian pakan pelet dilakukan 2 kali sehari. Lebih bagus dilakukan pemberian makanan lebih dari dua kali sehari, tetapi dengan jumlah yang lebih sedikit. Bila lingkungan tersedia pakan alami seperti bekicot, kerang, keoang emas, rayap dan lain-lain, dapat dilakukan untuk menambah makanan alami untuk lele. Makanan alami ini selain menghemat pengeluaran juga bisa memberi kandungan protein yang tinggi sehingga pertumbuhan lele akan lebih cepat.

Penggantian air kolam terpal juga perlu dilakukan 10-30 persen setiap minggu. Meski ikan lele dianggap tahan terhadap kondisi air, tetapi bila air kolam terpal tidak diganti akan membuat kondisi air menjadi bau. Dengan kondisi air yang berbau akan membuat ikan lele mudah diserang penyakit.

Khusus untuk ikan lele pada usia 1 bulan, perlu dilakukan seleksi dan pemisahan yang memiliki ukuran yang berbeda.Meski Lele dumbo tahan terhadap kondisi air yang buruk ada baiknya perlu diganti air sekitar 10-30% setiap minggu, agar kolam tidak terlalu kotor dan berbau. Penyakit pada ikan lele mudah menyerang pada air dengan kondisi yang kotor. Pada usia satu bulan atau lebih, maka jika diperlukan perlu dilakukan seleksi dan pemisahan lele yang memiliki ukuran yang berbeda. Biasanya lele mengalami pertumbuhan yang tidak sama, sehingga jika tidak dipisahkan lele dengan ukuran kecil akan kalah bersaing dalam berebut makanan. Selain itu pisahkan jika ada ikan yang terindikasi terserang penyakit agar tidak menular.


Cara Budidaya Lele | Teknik Ternak Ikan Lele

Bagi yang berencana akan membuka bisnis, usaha atau sekedar beternak ikan lele berikut ini sedikit cara budi daya ternak ikan lele yang mudah-mudahan bermanfaat bagi teman-teman semua. Ikan Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki “kumis” yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.  Adapun bagi teman-teman yang ingin memelihara lele atau beternak lele, berikut ini merupakan syarat hidup Ikan Lele :
  1. Ikan lele dapa hidup pada suhu 20*C dengan suhu optimal antara 25-28*C. Adapun untuk pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu antara 26-30*C dan untuk pemijahan 24-28*C.
  2. Ikan lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat O2 (oksigen)
  3. Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia limbah industri, merkuri, atau mengandung kadar minyak dan bahan lainnya yang dapat mematikan ikan.
  4. Perairan yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ikan dan bahan makanan alami perairan tersebut bukan perairan yang rawan banjir
  5. Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daun-daunan hidup, seperti eceng gondok
  6. mempunyai pH 6.5-9 kesadahan (derajat butiran kasar) maksimal 100ppm dan optimal 50 ppm, turbidity (kekeruhan)bukan lumpur antara 30-60 cm, kebutuhan o2 optimal pada range yang cukup lebar dari 0.3 ppm untuk yang dewasa sampai jenuh untuk burayak, dan kandungan CO2 kurang dari 12,8 mg/liter, amonium terikat 147,29-157.56 mg/liter
Kemudian setelah mengetahui mengenai kehidupan Ikan lele, bagi yang ingin bisnis / usaha ikan lele langkah selanjutnya yaitu menyiapkan Lahan Kolam Ikan Lele  tentunya.  Untuk membuat kolam lele, tidak sama seperti ikan air lainnya.  Perlu diperhatikan  Terpal Kolam Ikan Lele itu sendiri.  Berikut ini cara membuat Kolam Ikan Lele terpal :
  • Persiapkan Lahan untuk Kolam.  Kemudian Keruk sedalam minimal 50 cm
  • Setelah lahan tanah untuk kolam sudah dikeruk, buat rangka untuk terpal kolam ikan lele bisa menggunakan bambu atau rangka khusus terpal.  Pastikan posisinya presisi dengan kerukan tanah tersebut
  • Persiapkan terpal dan masukkan kedalam kerukan kolam ikan lele tersebut.
  • Pasang terpal secara hati-hati dan pastikan supaya terpal tidak bocor
  • Selanjutnya apabila sudah memastikan terpal terpasang dengan baik di kolam yang sudah dikeruk, masukkan air dan ikan lele tentunya.
Ada banyak cara Teknik Beternak Lele, berikut ini merupakan salah satu teknik beternak ikan lele :
Teknik Persiapan Air Kolam baca selengkapnya membuat terpal kolam ikan lele lengkap (klik disini) :
  • Air bisa memakai air dari sumber manasaja, dengan syarat kadar besi rendah. Kalau air PAM wajib diendapkan dulu 1-3 hari, supaya koporit menguap.
  • Isi kolam hingga ketinggian 50cm
  • Beri pupuk kandang yang sudah diletakkan di dalam karung dan diikat serta digantungkan hingga setengah karung terendam dalam air. Jumlahnya adalan 1-1,5 kg/m2 atau untuk 10m2 berkisar 10-15 kg
  • Larutkan cairan herbal sebanyak 2 sendok makan dan dilarutkan dalam 2 liter air serta ditambahkan 4 sendok makan garam dapur kemudian ditebar rata. Larutan herbal hanya bisa didapatkan di Abah Nasruddin atau kadernya saja. (Ane tidak memakai pupuk kandang dan sebagai gantinya memakai pupuk organik cair supaya lebih simple)
  • Air akan berangsur-angsur menjadi hijau terang (pengalaman hari ke 4-5 akan kelihatan hijau), setelahnya akan semakin pekat.
  • Tunggu selama 8 hari dan kemudian angkat pupuk kandang dari kolam
  • Keesokan harinya benih siap ditebar (hari ke-9). Tebar pada pagi hari <11pagi atau sore >3sore. Ane pernah tebar jam 1 siang banyak yang sekitar patilnya jadi berwarna merah. Tebar secara perlahan dengan metode aklimatisasi selama 5-10menit dan usahakan lele keluar sendiri dari wadah.
Teknik Pemberian Pakan / Makan Ikan Lele :
  • Setelah ditebar, lele baru diberi makan setelah 12 jam kemudian, karena untuk adaptasi dan masih banyak makanan alami di kolam.
  • Tahap pertama menggunakan 781-1 atau setara sebanyak 3kg untuk 8-10 hari. Pelet diberikan 3x sehari.
  • Setelah pakan tersebut habis, tambahkan air kolam sebanyak 10cm
  • Tahap kedua menggunakan 781-2 atau setara sebanyak 5kg untuk 8-10 hari. Pemberian pelet dinaikkan menjadi 4x sehari.
  • Setelah habis, tambahkan air kolam sebanyak 10cm.
  • Tahap ketiga menggunakan 781 atau setara sebanyak 22kg untuk 8-10 hari dan pemberian pakan 5-6kali sehari,
  • Sama dengan sebelumnya, jika pakan sudah habis, maka air kolam ditambahkan ketinggiannya sebanyak 10cm.
  • Tahap keempat dilakukan pemberian pakan sebayak 70 kg hingga panen. Dapat dilanjutkan dengan memakai 781, akan tetapi untuk mengurangi biaya produksi dapat menggunakan pakan tenggelam seperti SNL/sinta ataupun menggunakan pakan alternatif seperti sosis bs, ayam tiren, ika runcah dsb.

SUMBER : Link 1 Link 2

Minggu, 29 Juli 2012

Tatacara Budidaya Ikan Nila

Budidaya Ikan Nila
 
Ikan nila adalah ikan yang hanya dapat hidup pada air hangat. Ikan nila ini berasal dari Afrika dan diperkenalkan di Indonesia sekitar 30 tahun oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT). Budidaya ikan nila dapat dipelihara pada kolam, danau, sungai yang berada di desa atau luar kota yang airnya bersih.
Jenis nila yang masuk ke Indonesia pertama kali adalah jenis oreochromis niloticus dan nila jenis mozambigue atau lebih dikenal dengan mujair. Jenis nila ini banyak di sebarkan oleh BBPBAT ke seluruh tanah air.
Keuntungan dari budidaya nila adalah kemampuan untuk bereproduksi cukup tinggi. Antara 2-3 bulan dari bibit, ikan nila sudah dewasa dan dapat menghasilkan telur setiap bulan satu kali. Sifat ikan nila yang cepat menghasilkan anak ikan, menyebabkan kelebihan populasi ikan nila dalam kolam, yang berdampak pada pertumbuhan ikan yang lambat. Hal ini dapat dilihat bada saat panen ikan nila, ukuran ikan nila terdapat berbagai ukuran dari ikan kecil-kecil, sedang, dan besar.
Ikan nila jantan akan terlihat lebih besar dari ikan nila betina. Menurut BBPBAT perbedaan pertumbuhan ikan nila jantan dan nila betina selisih 40%. Lambatnya pertumbuhan betina di karenakan sifat alaminya untuk menghasilkan anan-anak ikan. Pada saat nila bertelur, saat itu juga ikan nila betina tidak makan selama kira-kira kurang dari 10 hari. Yang dilakukan oleh induk nila betina adalah menjaga larva dalam mulutnya sampai ukuran cukup besar untuk dibiarkan oleh induknya. Reproduksi ini terjadi pada kolam air tanah atau kolam semen yang airnya tenang.
Budidaya ikan nila di jaring apung dan air deras dapat mengurangi reproduksi ikan kecil, karena proses pemijahan sulit untuk dilakukan, sehingga telur-telur ikan nila betina akan hanyut dan tidak adanya tempat yang tenang untuk jantan membuat sarang dan membuahi telur-telur nila.
Untuk memproduksi nila yang cepat besar yaitu nila jantan dapat dilakukan beberap hal:
Pertama, memisahkan anak nila jantan untuk dipersiapkan dalam pembesaran. Hal ini tidak mudah karena tidak efesien dalam jumlah yang banyak dan umumnya pembudidaya ikan kurang mengenal mana jenis betina dan jantan.
Kedua, melakukan kawin silang untuk mendapatkan jenis induk yang bisa menghasilkan anak ikan jantan. Tehnik ini dilakukan dengan penelitian yang seksama dan ujicoba yang tidak mudah. Memerlukan peralatan yang canggih, melalui test laboratorium untuk mempelajari hormon XX yaitu betina dan XY jantan.
Ketiga, cara yang paling mudah dan sedikit mahal yaitu dengan metode mengubah jenis betina menjadi jantan dengan mengunakan hormone sex reversal pada larva ikan nila. Cara ini banyak digunakan dalam budidaya monoculture karena dapat praktekkan oleh siapa saja.
 
Bagaimanakah proses jantanisasi?
Proses mengubah nila menjadi jantan dapat dilakukan dengan cara pemberian pakan mengandung hormone synthetic atau dikenal dengan METHYLTESTOSTERONE. Hormone ini akan mengubah fisik larva ikan betina menjadi jantan. Tehnik ini pertama dikembangkan di Jepang pada tahun 1950 an oleh Oryzias Medakh. Penemuan ini pertama di ujicoba pada ikan mas (Cyprinus Carpio) dan kemudian hormon pengubah sex menjadi jantan banyak digunakan pada ikan nila.
Pada tahun 1970-an pengunaan hormon ini meluas keseluruh dunia, dan hanya sedikit di Indonesia yang mengunakan hormon ini karena harga hormon sex reversal ini cukup mahal dan harus didatangkan dari luar negeri. Namun sedikit demi sedikit penguna hormon ini terus meningkat karena dapat memicu pertumbuhan ikan.
 
Bagaimana cara mengunakan hormon pembuat jantan?
Tiga langkah menyiapkan proses monokultur ikan nila:
1.    Siapkan induk nila jantan dan betina. 1:3 berat induk antara 150-250 gram perekor. Pembibitan ikan nila ini dapat dilakukan pada kolam semen atau kolam tanah dan lebih baik jika dilakukan pada aquarium. Ketika telur ikan nila menetas, induk betina akan menyimpan larva dalam mulutnya dan akan membiarkan anak-anaknya setelah berumur kira-kira 7 hari. Anak-anak ikan akan bergerombol dan sering naik ke permukaan air, dan saat inilah penangkapan dimulai dan memindahkan ke kolam khusus untuk persiapan pemberian pakan berhormon. Perlu di-ingat bahwa anak-anak ikan yang akan diberi pakan berhormon tidak lebih dari 11 hari agar hormone dapat bekerja dengan efektive.
2.    pemberian pakan berhormon pada anak ikan nila hanya selama 21 hari berturut-turut. Dapat mengunakan kolam tanah atau kolam semen. Kolam pendederan ini tidak perlu besar, 1x1x0.5 meter agar mudah untuk pemantauan, pemindahan, pemeliharaan.
3.    pakan berhormon pengubah sex dapat disiapkan terlebih dahulu atau pesan di  ikanila.com
Minggu pertama pemberian pakan berhormon untuk 1000 ekor larva sebanyak 30% dari berat biomassa. 1000 ekor anak ikan Rata-rata berat 0.01 gram. Jadi pemberian pakan kira-kira 3 gram perhari, 4x pemberian pada jam 8-10 pagi dan sore jam 2-4  selama 7 hari.
Minggu kedua anak-anak ikan sudah mencapai panjang 18-22 mm. kurangi kepadatan anak ikan dalam kolam menjadi 500 ekor permeter persegi. 1000 ekor anak-anak ikan pada minggu kedua sudah mencapai rata-rata berat 0.05 gram. Pemberian pakan 25% persen dari berat biomassa, kira-kira 12.5 gram pakan. 4x sehari selama 7 hari.
Minggu ketiga anak ikan sudah mencapati 25-30 mm. kurangi lagi kepadatan ikan dalam kolam menjadi 250 ekor permeter persegi. Pada minggu ketiga 1000 ekor anak ikan sudah mencapai rata-rata 0.1 gram perekor. Pemberian pakan sebanyak 20% dari total biomassa. Kira-kira 20 gram perhari selama 7 hari.
Setelah 21 hari, pemberian pakan berhormon dihentikan. Pemberian pakan berhormon ini akan menghasilkan 97-100% anak nila jantan. Tingkat hidup anak ikan nila mencapai 70-80 persen jika kualitas air baik dan tempat pemeliharan baik.
Perlu diketahui, selama 21 hari anak ikan tidak boleh diberi pakan selain pakan berhormon! Setelah 21 hari Mulailah memberi pakan yang tidak mengandung hormone.
 
Persiapan anak ikan dibesarkan pada kolam pembesaran
Bibit ikan nila yang telah diberi hormon jika sudah mencapai panjang 3.5-5 cm atau berat rata-rata 0.5 gram sudah boleh ditebar pada kolam pembesaran. Sebaiknya pada pembesaran jangan ada ikan jenis lain seperti lele, gabus atau ikan lainnya dalam satu kolam.
Anak ikan yang diberi pakan berhormon akan bertumbuh lebih cepat dari anak-anak ikan yang tercampur jenis kelaminnya atau yang tidak diberi hormon.
 
Bagaimana Hormon Sex Reversal Bekerja?
Hormon kelamin pada wanita dikenal dengan kromoson XX dan jantan XY. Hormone kelamin pada manusia terdapat juga pada species binatang. Dengan mengunakan hormone buatan anak ikan betina pada umur tertentu dapat diubah menjadi jantan. Hal ini hanya dapat dilakukan pada anak ikan di bawah 10 hari. Ikan yang memakan pakan yang dicampur dengan hormone 17 alpha methyltestosterone dapat mengubah dari XX menjadi XY. Sedangkan ikan XY atau jantan akan tetap jantan dan tidak dapat diubah lagi.
Pengubahan sex jantan pada ikan bertujuan untuk mengendalikan populasi perkembangbiakan ikan dalam satu kolam. Reproduksi anak-anak ikan yang tidak teratur akan berdampak pada menurunnya  pertumbuhan ikan. Dengan mengunakan hormon pengubah sex menjadi jantan pertumbuhan ikan akan lebih cepat karena jantan lebih unggul dari betina.
 
Bagaimana membuat pakan berhormon sex buatan?
Pakan ikan pengubah sex buatan atau sex reversal dapat dibuat dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini:
1.           Larutkan 3 gram 17 alpha methyltestosterone dengan mengunakan alcohol etil 95% sebanyak 200 cc untuk mencairkan butiran hormone.
2.           siapkan 1 kg pakan anak ikan yang halus sperti tepung. Campurkan pakan pada larutan hormone secara merata.
3.           keringkan pakan yang sudah dicampur dengan hormone agar alkoholnya menguap. Jangan mengunakan cahaya matahari. Keringkan selama semalam dalam ruangan.
4.           jika pakan sudah kering, masukkan kedalam wadah yang tertutup rapat.
5.           pakan berhormon ini sudah dapat digunakan dalam 30 hari mendatang.
 
Apakah mengunakan pakan berhormon bernilai ekonomis?
Kurang dari 8 Rupian untuk setiap ekor ikan mengunakan hormon. Bibit ikan nila ukuran 0.5 gram atau panjang 35-5 cm di pasarkan dengan harga Rp. 200-300 perekor. Sedangkan bibit ikan yang diberi hormone dijual dengan harta yang lebih tinggi dihargai 350-500 perekor. 

Apakah ikan yang mengunakan hormone aman?
Studi menunjukkan setelah 5 hari berhenti dari pemberian pakan berhormon ikan nila jantan tidak mengandung kimiawi yang membahayakan manusia. Dan setelah beberapa bulan sampai ikan dapat dikonsumsi, konsumen dijamin betul-betul aman untuk memakan ikan nila hasil jantanisasi.
Ikan nila  kebanyakan hanya bisa hidup di daerah tropis seperti Indonesia. Akan tetapi di Negara empat musim juga membudidaya ikan nila dengan cara moderen. System pengairan mengunakan heater pada musim dingin.
Mengenal dan mengetahui pengetahuan dasar budidaya ikan nila;
-         ikan nila betina bertelur antara 2000-2500 ekor tergantung besar kecil induk. Tingkat hidup bergantung pada kualitas air dan pakan yang diberikan.
Ikan nila bertelur pada kisaran empat sampai enam (4-6) minggu atau bisa lebih cepat jika benih ikan sudah dilepas oleh induknya.
-         Telur ikan nila yang akan menjadi larva disimpan dalam mulut induk nila. Telur ikan nila akan menetas antara lima sampai tujuh (5-7) hari. Setelah menetas atau menjadi larva induk nila akan mengawasi anak ikan dengan mulutnya.
-         Perbandingan perkawinan nila jantan dan bertina; 1:3 dalam setiap meter persegi masukan empat sampai lima pasang pasang induk nila, (5 jantan dan 20 nila betina) permeter persegi.
-         Temperature budidaya ikan nila sebaiknya 25°C-31°C untuk pemijahan.
-         Temperature dibawah 13°C ikan nila akan mati.
-         Temperature antara 15°C-20°C ikan nila lambat membesar. 22°C-31°C ikan nila akan bertumbuh dengan cepat karena suhu seperti itu akan membuat ikan nila suka makan.
-         Produksi ikan nila persetengah hektar berkisar 2-3 ton.
-         Pakan nila berupa pellet tengelam dan pellet apung sebanyak 3.5 ton
-         Nila konsumsi berat antara 200 gr. Sampai 800 gr. Perekor tergantung permintaan konsumen dan pasar.
-         Makanan ikan nila mengandung protein 25-30 persen dan lemak 6-8 persen.
Sekedar hobby, atau untuk makan, atau untuk menjadikan sumber penghasilan tambahan. ikan nila merupakan potensial yang dapat dilirik oleh siapa saja yang ingin mengelutinya, Pendapatan  yang lumayan jika dikelolah dengan baik. Selain daerah yang mendukung seperti air, ketersedian pakan juga sangat memungkinkan disetiap wilayah Indonesia yang kaya ini. Jadi, andapun pasti bisa membudidaya ikan nila dengan sedikit mengenal cara membesarkan ikan nila.